Teleskop
Pernahkan
kalian keluar di malam hari dan mengamati bintang-bintang yang berkelip
di langit? Bintang dan benda-benda langit lainnya jika dilihat dengan
mata kita, terlihat begitu jauh dan kecil. Sangat sulit bagi kita untuk
melihat dengan jelas keindahan benda-benda langit tersebut. Bisakah
melihat bintang, bulan, dan planet lebih dekat dan jelas? Tentu saja
bisa, dengan bantuan alat yang bernama teleskop/teropong.
Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar benda-benda
yang sangat jauh agar bisa terlihat lebih dekat dan jelas oleh mata
kita. Teleskop yang merupakan alat paling penting dalam pengamatan
astronomi mulai diperkenalkan oleh beberapa ilmuawan pada awal abad
ke-17. Istilah teleskop berasal dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti jauh dan skopein yang berarti melihat atau mengamati.
Ilmuwan yang dianggap berjasa dalam penemuan teleskop adalah Galileo
Galilei, seorang ilmuwan berkebangsaan Italia. Benda-benda
langit/astronomi letaknya sangat jauh, sehingga walaupun sebenarnya
cahaya yang dipancarkan benda-benda langit sangat terang, tetapi tetap
saja bila dilihat dari Bumi cahaya mereka sangat redup. Oleh karena itu,
dengan ditemukannya teleskop maka kita mendapat banyak pengetahuan
tentang langit/astronomi yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Teleskop sebenarnya hanyalah alat bantu, karena prinsip kerja teleskop
itu membantu mata bekerja dalam mengumpulkan cahaya sehingga nampak
lebih terang dan dapat diperbesar. Semakin besar diameter teleskop maka
semakin banyak cahaya bintang yang dapat dikumpulkan teleskop sehingga
benda-benda langit yang kita lihat menjadi lebih terang dan tajam.
Teleskop dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Teleskop bias, yang terdiri dari beberapa lensa yang bekerja berdasarkan prinsip pembiasan. Berikut beberapa teleskop bias:
Teleskop bintang
Teleskop
bintang atau teleskop astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda
angkasa luar. Teleskop bintang menggunakan dua buah lensa cembung,
masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Bayangan yang
terjadi pada teleskop ini adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
Teleskop bumi
Teleskop
bumi menggunakan 3 buah lensa cembung, yaitu lensa okuler, lensa
objektif dan lensa pembalik. Lensa pembalik berguna untuk membalikkan
bayangan, sehingga bayangan akhir yang terbentuk menjadi nyata dan tegak
tegak terhadap arah benda semula, agar mata tidak cepat lelah.
Teleskop panggung atau teleskop Galilei
Teleskop
panggung atau teleskop Galilei menggunakan dua buah lensa, yaitu lensa
cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.
Teleskop ini menghasilkan bayangan akhir yang maya, tegak dan
diperbesar.
Teropong prisma
Jika
pada teleskop bumi terdapat lensa pembalik, maka pada teleskop prisma
terdapat prisma. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan
bayangan dengan pemantulan sempurna. Teropong prisma menggunakan dua
prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa objektif dan
lensa okuler. Bayangan yang terjadi pada teropong ini adalah maya,
tegak, diperbesar.
2. Teleskop pantul, yang terdiri
dari beberapa cermin dan lensa yang bekerja dengan prinsip pemantulan.
Dalam kehidupan nyata, teropong yang paling sering digunakan adalah
teropong pantul. Itu karena cermin lebih mudah dibuat dan murah
dibandingkan lensa dan cermin lebih ringan dari pada lensa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar