speakingofchina.com
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak tips yang ada di majalah malah menyalahkan perempuan saat gagal mendapat hati pria yang ditaksirnya. Majalah-majalah itu biasanya menuding "kesalahan" ada pada pihak perempuan, entah karena terlalu gendut, terlalu kurus, atau topik obrolannya membosankan.
Padahal respon dari si pria tak melulu disebabkan sikap perempuan dalam kencan pertama. Bukan karena si perempuan mengatakan hal yang salah, mengirim pesan pendek sepulangnya kencan, atau bercinta terlalu cepat dengan pria tersebut.
Menurut kolumnis situs Yourtango Debi Berndt, Anda tak mendapatkan cintanya karena sejak awal Anda memilih pria yang tak tepat. "Percaya atau tidak, setiap orang sebenarnya punya mekanisme sendiri. Mekanisme itulah yang memberi tahu kita sejak awal, apakah pria yang kita kencani adalah orang yang tepat," ujarnya.
Berndt menyebut chemistry masih merupakan hal terpenting pada hubungan. Chemistry-lah yang menurut Berndt bisa memantik api cinta antara seorang pria dan perempuan. Berndt juiga menyarankan Anda mempercayai insting dan mekanisme diri, karena hal itulah yang akan membimbing Anda bertemu orang yang tepat.
"Selama Anda tak mengubah mekanisme seleksi pria, Anda akan terus patah hati, lagi dan lagi. Jadi coba perhatikan petanda, insting, dan tidak main-main dengan itu," kata dia.
Kunci untuk menemukan cinta sejati, kata Berndt, adalah menemukan mekanisme seleksi yang pas untuk diri Anda. Tak perlu mengubah gaya berpakaian, sifat, atau cara berbicara Anda untuk menarik perhatian orang. Yakinlah pada mekanisme puzzle.
Jika memang merasa cocok dan nyaman, pria bakal tak mempermasalahkan berat badan Anda, atau sikap bawel pasangannya. Ketika chemistry itu ada, baik Anda maupun pasangan juga akan berubah lebih baik secara alamiah. Komitmen pun akan hadir di antara Anda berdua.
Berndt menyebut sejumlah cara yang bisa mengubah mekanisme Anda dalam memilih pasangan yang tepat. Namun faktanya, dalam pikiran Anda sendiri sudah ada mekanisme seleksi. Sayangnya hal itu kerap Anda abaikan, sehingga Anda sakit hati belakangan.
1. Petakan kebiasaan buruk Anda dalam berhubungan atau kencan selama ini.
Jika telah mendapatkan poin-poinnya, coba tanyakan pada diri Anda sendiri, mengapa hal itu bisa terjadi. Setelah itu cari solusinya, agar daftar kebiasaan buruk itu bisa berkurang.
2. Jangan abaikan mimpi dan keinginan Anda.
Anda mesti tahu, mimpi bisa membimbing Anda menemukan hal yang Anda cari dalam sebuah hubungan.
3. Berkontemplasi.
Coba bicara atau berdialog dengan pikiran Anda sendiri. Tanyakan sejumlah hal yang selama ini mengganggu Anda, dan cari tahu alasannya. Misal, pertanyakan pada diri Anda sendiri, apakah memang Anda sudah siap menjalin hubungan. Atau apakah mungkin Anda terlalu pendiam, sehingga membuat pasangan kencan Anda bosan.
Setelah poin-poin itu Anda lakukan, lihatlah perbedaannya. Anda bakal bisa membedakan chemistry saat Anda mengencani orang yang Anda taksir, dengan kencan bersama orang yang tertarik pada Anda.
Padahal respon dari si pria tak melulu disebabkan sikap perempuan dalam kencan pertama. Bukan karena si perempuan mengatakan hal yang salah, mengirim pesan pendek sepulangnya kencan, atau bercinta terlalu cepat dengan pria tersebut.
Menurut kolumnis situs Yourtango Debi Berndt, Anda tak mendapatkan cintanya karena sejak awal Anda memilih pria yang tak tepat. "Percaya atau tidak, setiap orang sebenarnya punya mekanisme sendiri. Mekanisme itulah yang memberi tahu kita sejak awal, apakah pria yang kita kencani adalah orang yang tepat," ujarnya.
Berndt menyebut chemistry masih merupakan hal terpenting pada hubungan. Chemistry-lah yang menurut Berndt bisa memantik api cinta antara seorang pria dan perempuan. Berndt juiga menyarankan Anda mempercayai insting dan mekanisme diri, karena hal itulah yang akan membimbing Anda bertemu orang yang tepat.
"Selama Anda tak mengubah mekanisme seleksi pria, Anda akan terus patah hati, lagi dan lagi. Jadi coba perhatikan petanda, insting, dan tidak main-main dengan itu," kata dia.
Kunci untuk menemukan cinta sejati, kata Berndt, adalah menemukan mekanisme seleksi yang pas untuk diri Anda. Tak perlu mengubah gaya berpakaian, sifat, atau cara berbicara Anda untuk menarik perhatian orang. Yakinlah pada mekanisme puzzle.
Jika memang merasa cocok dan nyaman, pria bakal tak mempermasalahkan berat badan Anda, atau sikap bawel pasangannya. Ketika chemistry itu ada, baik Anda maupun pasangan juga akan berubah lebih baik secara alamiah. Komitmen pun akan hadir di antara Anda berdua.
Berndt menyebut sejumlah cara yang bisa mengubah mekanisme Anda dalam memilih pasangan yang tepat. Namun faktanya, dalam pikiran Anda sendiri sudah ada mekanisme seleksi. Sayangnya hal itu kerap Anda abaikan, sehingga Anda sakit hati belakangan.
1. Petakan kebiasaan buruk Anda dalam berhubungan atau kencan selama ini.
Jika telah mendapatkan poin-poinnya, coba tanyakan pada diri Anda sendiri, mengapa hal itu bisa terjadi. Setelah itu cari solusinya, agar daftar kebiasaan buruk itu bisa berkurang.
2. Jangan abaikan mimpi dan keinginan Anda.
Anda mesti tahu, mimpi bisa membimbing Anda menemukan hal yang Anda cari dalam sebuah hubungan.
3. Berkontemplasi.
Coba bicara atau berdialog dengan pikiran Anda sendiri. Tanyakan sejumlah hal yang selama ini mengganggu Anda, dan cari tahu alasannya. Misal, pertanyakan pada diri Anda sendiri, apakah memang Anda sudah siap menjalin hubungan. Atau apakah mungkin Anda terlalu pendiam, sehingga membuat pasangan kencan Anda bosan.
Setelah poin-poin itu Anda lakukan, lihatlah perbedaannya. Anda bakal bisa membedakan chemistry saat Anda mengencani orang yang Anda taksir, dengan kencan bersama orang yang tertarik pada Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar