4. Pulau Bikini, Republik Kepulauan Marshal
Pulau ini menjadi bahaya karena dua alasan yaitu radiasi nuklir dan hiu. Pulau ini pernah menjadi tempat untuk percobaan nuklir pada tahun 1946 hingga 1958. Sepanjang waktu itu terjadi lebih dari 20 ledakan nuklir yang memiliki radiasi tinggi. Meski pada tahun 1997, pulau ini telah dinyatakan aman, para warga menolak untuk kembali.
Selain radiasi nuklir, perairan di pulau ini menjadi habitat ratusan ekor hiu yang berbahaya.
Pulau ini menjadi bahaya karena dua alasan yaitu radiasi nuklir dan hiu. Pulau ini pernah menjadi tempat untuk percobaan nuklir pada tahun 1946 hingga 1958. Sepanjang waktu itu terjadi lebih dari 20 ledakan nuklir yang memiliki radiasi tinggi. Meski pada tahun 1997, pulau ini telah dinyatakan aman, para warga menolak untuk kembali.
Selain radiasi nuklir, perairan di pulau ini menjadi habitat ratusan ekor hiu yang berbahaya.
5. Pulau Gruinard, Scotland
Pulau Gruinard, Skotlandia pernah digunakan oleh pemerintah Inggris untuk melakukan percobaan senjata biologi perang Dunia II. Percobaan tersebut mengakibatkan munculnya bakteri anthrax yang membunuh ratusan domba sehingga pulau ini dikarantina. Pulau ini terkontaminasi pada tahun 1980-an.
6. Pulau Farallon (AS)
Antara tahun 1946 dan 1970, perairan di sekitar pulau ini menjadi tempat pembuangan sampah radioaktif. Diperkirakan terdapat 47.500 drum baja sampah radioaktif yang dibuang di pulau ini. Selain itu, perairan di pulau ini juga merupakan habitat hiu putih raksasa yang terkenal ganas. Bahaya-bahaya tersebut yang menjadikan pulau ini ditinggalkan oleh penghuninya dan tak pernah ada orang yang berani mendatanginya lagi.
7. Pulau Ramree
Pulau Ramree yang terletak di Myanmar ini merupakan habitat buaya air asin yang mematikan dan juga nyamuk malaria. Pulau ini menjadi lokasi perang yang mencekam saat Perang Dunia II.
Para tentara banyak tewas bukan karena serangan militer akan tetapi akibat diserang buaya air asin. Hingga kini, ratusan buaya ganas itu masih mendiami pulau tersebut.
Pulau Ramree yang terletak di Myanmar ini merupakan habitat buaya air asin yang mematikan dan juga nyamuk malaria. Pulau ini menjadi lokasi perang yang mencekam saat Perang Dunia II.
Para tentara banyak tewas bukan karena serangan militer akan tetapi akibat diserang buaya air asin. Hingga kini, ratusan buaya ganas itu masih mendiami pulau tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar